Bagaimana jika kita mempunyai banyak tulisan, banyak artikel, atau mempunyai banyak karikatur yang itu semestinya bisa kita publikasikan kemedia masa. tentunya juga bisa menambah pundi-pundi rupiah kita. dari segi kelayakan artikel ini akan memberikan jurus agar tulisan kita dimuat di koran.
Sebelum mengirimkan tulisan ke media massa, pastikan bahwa tulisan tersebut telah benar-benar siap kirim. Artinya, Anda harus mengoreksi tulisan itu, sampai tidak ada yang salah tulis, salah eja, sampai sudah menggunakan model paragraf yang menjorok ke kanan apa belum.
Berikut adalah tips mengirim agar tulisan dimuat di koran.
1. Kenali Karakter Koran
Mengenali karakter koran adalah hal yang penting ketika akan mengirim tulisan. Koran memiliki segmen pembaca yang berbeda-beda. Tulisan untuk Kompas berbeda dengan segmen pembaca Aneka Yes misalnya. Kalau tidak tahu segmen pembaca koran, bisa jadiadalah salah kirim tulisan.
2. Kenali Karakter Tulisan di Koran
Mengenali karakter tulisan koran adalah mengetahui bentuk atau gaya tulisan di sebuah koran. Saya biasanya berusaha mencari tahu ini sampai pada berapa jumlah karakter (huruf), paragraf, bahkan sub-judul untuk tulisan di sebuah media. Untuk mengetahui karakter tulisan di media tertentu, perlu membaca beberapa edisi sebelum menulis untuk media tersebut.
3. Penulisan atau Pengetikan yang Rapi
Ketik tulisan yang akan dikirim ke koran/majalah serapi mungkin. Minimalkan kesalahan ketik, penempatan spasi dan titik koma yang tidak tepat, dan sebagainya. Karena itu pastikan untuk tidak tergesa-gesa mengirimkan begitu selesai menulis artikel. Review dan suntinglah terlebih dahulu sesempurna mungkin. Setelah semuanya oke, barulah bersiap dikirim.
6. Lampirkan Scan foto diri dan Kartu Identitas
Jangan lupa scan foto dan kartu identitas (KTP, SIM) dilampirkan. Terutama untuk penulis baru, usahakan dalam setiap mengirim tulisan selalu melampirkan dua hal ini.
5. Sertakan Biodata dan Nomor Hape yang Bisa dihubungi
Sebagai kelengkapan tulisan, di bawah tulisan cantumkan biodata singkat (nama dan lembaga/organisasi) tempat penulis berkiprah), nomor handphone/telepon serta nomor rekening. Biodata penting bagi redaktur untuk mengetahui latar belakang seorang penulis.
4. Tuliskan Nama Rubrik di Judul E-mail (surat elektronik)
Ada koran yang e-mail redaksinya hanya satu, maka mencantumkan nama rubrik untuk judul email ini penting agar jelas tulisan yang kita kirim tersebut untuk rubrik apa. Maka penulis perlu mengetahui nama-nama rubrik di media massa. Sebagai contoh, untuk tulisan opini, Kompas menamai rubriknya “Opini”, Koran Tempo (Pendapat), Suara Merdeka (Wacana Nasional/Lokal), Koran Jakarta (Gagasan), dan lain sebagainya. Menuliskan nama rubrik juga menunjukkan kita intens membaca koran tersebut.
7. Kirim dalam Format Attachment (Lampiran)
Kirimkan dalam format attachment (lampiran), tidak di body text. Maka ada 3 lampiran yang dikirim, yakni tulisan, scan foto, dan scan kartu identitas.
Banyak tulisan yang memiliki ide/gagasan bagus, tapi tidak dimuat gara-gara mengabaikan hal-hal yang bersifat teknis. Menulis dan mengirim tulisan tidak boleh mengabaikan dua hal: substantif (isi tulisan) dan teknis (cara/format mengirim).
8. Try and Always Try
Dalam proses penyeleksian tulian oleh pihak media, biasanya mereka tidak begitu saja memasukkan oleh mereka yang hanya pertama mengirim. pihak media akan mengetes apakah pengirim berita benar-benar konsisten agar tulisannya dimuat dikoran dengan cara melihat banyaknya tulisan yang penulis kirim.
Selamat mencoba, pastikan bahwa anda benar-benar layak menjadi jurnalis sehingga tulisan-tulisan anda bisa dinikmati oleh publik.
sumber: http://blogjpin.wordpress.com/2013/09/23/7-langkah-penting-agar-tulisan-dimuat-di-koran/
http://purbagaleri.blogspot.com/
purba galeri
http://purbagaleri.blogspot.com/
purba galeri
0 komentar:
Post a Comment